Kamis, 15 September 2011

-My English Teacher- [ToraxUruha _oneshoot smut]

Title :: -My English Teacher-
Author :: Arisa Kazuyoshi
Pairing :: ToraxUruha
Fandom :: The GazettE (Uruha,Reita,Kai), Alice Nine (Tora)
Genre :: YAOI,School Drama,Comedy garing XDD,SMUT..XDD SEMUT lho..!! SEMUUT *kick*
Chapter :: oneshoot
Disclaimer :: This idea in story not mine~ but i have this idea from “my egoist teacher by : SHIIBA nana-sensei” sankyu SHIBA-nana sensei~ I love your comics >w< di komiknya GAK ADA BAGIAN SEMUT,.. tapi di ff ini aku kasih deh XDD
ini FF semut pertamaku lhoo XDD..yg mnta tag kumen ya XDD


…….


“ah~ empat..!!”kulihat kertas ulangan bahasa inggrisku “hei..!! nilai bahasa inggrisku naik ..!!”aku berdiri diatas meja lalu berteriak sampai seisi kelas mendengar suara cemprengku.
“kouyou, dapatkah kau diam, dan turun dari meja” pinta guru bahasa inggrisku,shinji-sensei yang mempunyai aura dingin itu
“ha-hai’ sensei”patuhku
aku langsung duduk kembali daripada terus bertatapan dengan sensei  killer sekitar berumur 24 tahun-an yg bernama shinji amano itu. Penampilannya yang jangkung berambut hitam dan memakai kacamata itu semakin mempertegas aura dinginnya.
“ah! kouyou, nanti sepulang sekolah. Tinggal dikelas, ikuti pelajaran tambahan”
“APAAAA..!!”aku tersentak kaget “ke-kenapa..hanya aku?”
“hanya kau yang nilai bahasa inggrisnya masih jauh dibawah rata-rata”
“ta-tapi”
TENG-TENG-TENG. Bel berbunyi nyaring menandakan waktunya pulang
“ok, sekian untuk hari ini, selamat siang dan hati-hati dijalan”tutup shinji-sensei sambil mengemas barang-barangnya
Kulihat teman-teman mulai berhamburan kekelas. Ini waktunya aku menyelinap agar dapat pulang!. Ku ambil tasku  dan langsung berlari bersamaan dengan teman-temanku. Kurasakan tangan hangat yang besar menarik tanganku “eh..?”aku membalikkan tubuhku dan..
“mau kemana kouyou-kun” sosok shini-sensei menarik tanganku dan membawaku kembali ke ruang kelas
“a-aku harus lekas pulang, i-iie. Aku buru-buru ^^”dustaku sambil tersenyum manis padanya
“kalau begitu aku ikut, kau sudah kelas 3SMA tetapi nilai bahasa inggrismu sangat buruk”dia langsung menceramahiku sambil menaikkan kacamatanya
“kuso”gumamku pelan
“what?”
“ga ada apa-apa kok ^^,ayo sensei aku duluan”aku kembali berusaha lari dari sensei beraura dingin itu
“wait. Ayo bareng”dia memegang lenganku dan membawaku keluar sekolah.hufftt~ nasib-nasib

….

Selama perjalanan, aku terus menunduk tak berani melihat wajahnya apalagi membuka percakapan. Bisa dibunuh aku >,<. Dia juga dengan santainya berjalan sambil membaca buku. Hufft~ apa ia tak takut jatuh membaca sambil berjalan?. Tak sengaja aku mendongak melihat wajahnya. Posturnya yang lebih tinggi dariku membuatku mendongak hanya untuk melihatnya. Dia membaca dengan tenang. Sambil sesekali membenarkan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya
“why do you look me?”
“hah? Nani..??”
“hh~ kenapa kau melihatku seperti itu”dia menghela nafas panjang
“e-to, pak ada upil XDD”candaku berusaha memecah kecanggungan diantara kami
“….”
“eh..?? “candaanku sama sekali tak direspon olehnya “sensei..!! tunggu.!!”aku berlari kecil menyejajarkan langkahku dengannya.

…..

“ini kan rumahmu?”
“i-iie”
“ayo cepat” dia menyuruhku cepat membukakan pintu dan masuk
“silahkan duduk sensei, mau minum apa?” ucapku basa-basi setelah memasuki ruang tamu
“tak usah, cepat garap soal ini”dia langsung mengeluarkan selembar kertas soal dan lembar kerja. “Waktunya 1 jam”tambahnya
“eh..??”aku hanya mematung sambil melihat kertas soal itu
“cepat selesaikan”shinji-sensei duduk di single sofa merah maroon dan kembali membaca buku, sepertinya itu novel full bahasa inggris. Langsung saja aku duduk di sofa merah maroon didepannya sambil cepat-cepat menyelesaikan soal darinya. Daripada aku dibunuh dengan omelan-omelannya. Ok nomer 01. aku mulai membaca soal itu, “eh..?” aku memutuskan lanjut membaca soal nomer 02 karna aku fikir soal nomer 01 sama sekali tak bisa kukerjakan “eh..??”aku kembali kesulitan mengerjakan soal nomer 02.dan ku lanjutkan menjawab soal nomer selanjutnya

…..

Sepertinya shinji-sensei memperhatikan gelagat anehku dari tadi, aku benar-benar panik sama sekali tak bisa mengerjakan soal itu. Dan alhasil, mengarang bebaspun aku lakukan agar shinji-sensei cepat-cepat pergi
“are you finish?”
“apa..??”
“sudah selesai?”shinji-sensei kembali menghela nafas panjang merespon sikapku
“oh, ini udah”ucapku dengan mantap lalu menyerahkan lembar soal dan kerjaku padanya “ahh~ “aku menghela nafas lega sambil melukiskan senyum puas di wajahku. Kuregangkan otot-ototku yang sempat tegang gara-gara mengerjakan soal itu. Kulirik shinji sensei yang mengernyitkan dahinya melihat pekerjaanku. Dia bolak-balik menggoreskan penanya di lembar kerjaku.
“dua, payah kau. Ini pelajaran kelas satu SMA”dia mengembalikan lembar kerja dan soal padaku. “mana yang susah?”dia menepuk kepalaku pelan dengan kamus
“ittai >,<. Ano~ semua”ku pamerkan rentetan gigiku dengan lugu
“haeh~.. sini, aku ajari..tapi perhatikan ya. Kalau nilaimu di latihan soal berikutnya masih jelek, aku tak segan-segan mengajarimu dengan kasar. Understand?”
“uhm~”aku hanya mengiyakan kata-katanya

…..

“bagaimana les privatnya”tanya pemuda bernoseband yang merupakan sahabatku dari smp
“menguras otak”
“otaknya uruha tinggal separo gitu?”tanya temanku yang super lugu –kai-
“baka.! Bukan gitu maksud uruha” reita,pemuda bernoseband itu memukul kepala kai pelan
“huwee ittai rei” rengek kai minta dikasihani
“ah~ aku putus asa..!! siapapun..!! bunuh aku sekarang”gerutuku frustasi sambil meremas kepalaku “bantu aku menghindar darinya”
“aha..! uruha aku punya ide..!!”reita memukul kepalaku pelan
“bisa tidak sih kau tak memukul kepalaku”kupencet hidungnya emosi “apa idemu rei?”
“heii,..shinji-sensei itu culun kan, coba kau fikir lagi. Pasti semua pria akan tunduk pada wanita sexy kan? Tak terkecuali Shinji-sensei”
“ta-tapi rei, uruha kan laki-laki”ujar kai. Memang sih aku laki-laki tapi aku memiliki wajah yang bisa dibilang lebih cantik dari wanita dengan rambut coklat madu yang lumayan panjang. Apalagi aku memiliki bibir yang sexy
“reita..!! parkit.!! Tumben otakmu bekerja.! Sankyu..!!”aku langsung berlari mencari seragam perempuan yang bisa aku pinjam

…..

“makeup oke, rambut oke, baju oke, seragam oke” aku tersenyum puas dengan penampilanku saat ini. Aku mengenakan seragam perempuan lengkap engan rok pendeknya dengan dipoles sedikit makeup lipgloss dan eyeshadow. Kulangkahkan kakiku dengan mantap ke ruang guru mencari Shinji-sensei. “Shinji-kun~~”aku panggil namanya dengan centil sambil mengangkat sedikit rok pendekku memperlihatkan betapa mulusnya pahaku. Kulihat seisi ruang guru yang hanya tinggal beberapa guru saja yang melihatku dengan tatapan aneh. Biarlah yang penting shinji-sensei akan menuruti semua perintahku, fufuufuu
GREEP
Kurasakan tangan hangat shinji-sensei menarikku keluar ruang guru dan memasuki ruang  musik

“k-kau apa-apaan sih! Apa kau tak malu dilihat guru-guru..!”dia sedikit emosi dan, sepertinya ada sedikit rona merah menghiasi wajahnya. Ku balas pertanyaannya hanya dengan menggeleng
“tapi shinji-kun suka kan~”godaku seraya mengalungkan tanganku di pundaknya membuatnya sedikit menunduk
“gak, aku hanya suka dengan bahasa ingris dan kata-katanya seperti blablabla”dia mulai megoceh dengan bahsa yang tidak sanggup aku artikan. Uwoo..!! taktik hebat inipun dapat ditakhklukan olehnya >,< bathinku berteriak
“padahal, aku sudah berdandan seperti ini, ternya sama sekali tak menarik perhatian shinji-sensei ya?”entah kenapa aku sedikit kecewa dengan respon shinji-sensei
“tak apa, aku suka kok.kapan-kapan, dandan seperti ini lagi ya..”dia tersenyum sangat menawan dan tak kusadari rona merah mulai menghasi wajah cantikku ”Ayo cepat belajar. Keluarkan bukumu” dia duduk di salah satu meja sambil mengambil gitar yang ada disitu”kau suka musik”tanyanya
“hu-uh~”aku mengangguk mantap lalu duduk di dekatnya berusaha menutupi rona merah di wajahku sebisa mungkin
“bisa main alat musik?”tanyanya
“iya~ aku bisa gitar”
“ada lagu yang kau sukai?, kau bisa mulai belajar bahsa inggris dengan perantara lagu itu”
“ah! Ide bagus sensei, sankyu~ sensei suka lagu apa?”
“..all about song with english league”
“ngomong apa lagii~” gerutuku sambil memanyunkan bibirku
“sudah, coba kau nyanyi dengan lyric bahasa inggris”dia lagi-lagi menepuk kepalaku dengan kamus
“ah~ suaraku jelek sensei T^T”rengekku meminta belas kasihan
“kalau gitu kerjakan soal ini”dia kembali memberikan soal dan lembar jawaban. Langsung saja kukerjakan, daripada dapat pukulan dari kamusnya lagi. Saat kumulai mengerjakan soal-soal darinya telingaku menangkap suara gitar dan dendangan pelan. Kulirik shinji-sensei. Ternyata ia. Aku tersenyum terpesona melihatnya. Dia sangat tenang dan berkesan sangat mendalami lagu yang ia mainkan itu. Kurasakan wajahku yang mulai memanas dan memerah. Oh tuhan! Kenapa aku jadi seperti ini.!! Kua njurkan diriku agar berkonsentrasi pada pekerjaanku

…..

Hari selanjutnya. Aku benar-benar tak sabar menanti shinji sensei. Apalagi setelah dia memujiku kemarin, entah karena penampilanku, maupun hasil kerjaku yang kemarin sampai mencapai nilai 7..!! kulihat jam dinding di ruangan kelasku. “telat 15 menit” gumamku pelan. Aku masih setia menunggu kedatangan shinji sensei, bahkan aku sudah bela-belakan untuk berdandan seperti perempuan lagi.


[Normal POV]
Angin malam yang masuk dari jendela yang tak sempat ditutup membelai wajah cantik uruha yang tertidur di salah satu kursi disitu, rambut coklat madunya terbelai oleh angin sepoi-sepoi yang datang. Wjaah cantiknya mulai memucat kedinginan karena angin malam yang mengenainya sekitar 2 jam yang lalu. Sepertinya ia tertidur menunggu kedatangan sensei yang ia nantikan.
“kouyou..??”terdengar suara berat yang mendatangi ruangan itu. Ditangkapnya sosok cantik uruha yang tertidur “kau masih disini??”tanya pemuda jangkung yang bernama shinji itu sembari berjalan mendekati sosok uruha “hei..??”shinji mengusap pelan wajah uruha yang dingin karena terkena angin
“uhmm~”uruha mengusap matanya dan mulai memperlihatkan mata violet indahnya pada shinji. “shh~”pemuda itu menggerakan sedikit badannya yang lumayan pegal karena sudah berjam-jam tak ia gerakan. “eh..! shi-shinji sensei” uruha langsung duduk karena kehadiran sosok senseinya yang ia tunggu-tunggu”kau benar sensei-shinji..??”uruha mengusap matanya, sedikit tak percaya dengan penampilan shinji-sensei yang biasanya dewasa, sekarang berpenampilan layaknya anak muda seumuran uruha tanpa kacamata dan rambut klimisnya
“iya, ini sensei” shinji duduk disebelah pemuda manis itu ”maaf aku lupa, aku kira kau tak menungguku sampai selama ini”
“ti-tidak apa-apa sensei” uruha menunduk, menyembunyikan wajah nya yang makin merah. Jantungnya berdegup lebih cepat melihat penampilan senseinya kali ini. Ini pertama kalinya baginya melhat sosok shinji-sensei tanpa pakaian formal
“kau dingin,kenapa kau pakai baju ini lagi..”shinji menempelkan jidat nya dengan jidat  uruha, “sudahlah cepat pulang, atau mau ku antar?”tawarnya
Entah setan apa yang meguasai tubuh uruha, dengan refleks ia kalungkan tangannya pada leher pemuda berambut hitam itu, dan ia tautkan bibirnya dengan bibirnya. Shinji pun sama sekali tak menepis perlakuan siswa lelakinya ini.

[URUHA’s POV]
Aku menciumnya, entak kenapa..aku sangat ingin memilikinya, mendapat kehangatan dari sosok yang baru aku ketahui sangat tampan ini. Matanya yang tajam seakan luluh dengan perlakuanku ini. Akupun melumat bibirnya dengan penuh perasaan, dan shinji-sensei membalas perlakuanku! Sungguh. Ini diluar dugaan
Masih dengan melumat bibir bawahnya. Ku peluk dia dengan kasih sayang, dia membalas responku dengan memeluk pinggang rampingku. Pelan-pelan ia gigit bibirku lembut membuatku mendesah pelan, kesempatan itu ia gunakan untuk menjulurkan lidahnya menjelajah ke dalam mulutku dan mengait-ngaitkan lidahnya membuat nafasku mulai terengah-engah
Tangan hangatnya memasukki seragamku dan mulai ngusap-usap punggungku dengan lembut. Tangankupun tak tinggal diam, kulepaskan kemeja yang ia kenakan dan kuusap-usap dada bidanya. Kulihat tatto berpentuk tengkorak di dada kirinya dan sebuah tatto lagi dibawah perutnya.
Tangannya juga tak tinggal diam, dia menggerakkan tangannya ke dalam rok bagian belakang dan celana dalamkuku, ia usap-usap pantatku sambil sesekali ia remas dengan gemas. Akupun tak mau kalah. Ku kecup lagi bibirnya yang menggoda lalu mulai ku ciumi dan ku jilat-jilat leher jenjangnya , kuhirup aroma tubuhnya, meninggalkan beberapa bekas merah yang kubuat. sinji sensei mendesah pelan karena perlakuanku.
Tanpa kusadari celana dalamku sudah di turunkan olehnya memperlihatkan dick’ku yang tidak seberapa besar. Tak mau kalah ku jilati perutnya sambil berusaha melepas celana jeansnya. Kudapati miliknya yang sudah tegang seperti milikku, ukurannya yang sangat besar membuatku gemas ingin bermain dengannya.
Ku lepas celana dalamnya dan tak segan-segan ku kecup miliknya sambil kupijat pelan dan kuusap-usap. Shinji-sensei juga disibukkan denga leherku. Ia kecup leher dan kupingku sambil menjilati dengan sesekali ia gigit melukiskan bercak-bercak merah yang aku rasa sangat banyak dan membuatku mendesah berkali-kali. Dicknya mulai ku genggam dan ku remas-remas dengan napsu yang menguasaku, dickku juga mulai menegang oleh perlakuan shinji sensei. Kemudian ku kocok-kocok dick’nya. Kurasakan badanku bergetar, terasa ada aliran hangat yang menjalar di seluruh tubuhku. Kurasa aku sudah hampir orgasme
“sh-..shinji-sen seihh~~”aku mendesah pelan disela-sela permainanku
“hmm~..??”
“a-ahh~ aku sudah hampir”
“tunggu kouyou, kita bareng yah~”
Shinji sensei dengan cekatan membuatku membungkuk dengan bagian dadaku beralaskan meja.”kau siap?”tanyanya dan hanya ku jawab dengan anggukan mantap
Sensei-ku ini mulai menjilati pantatku dan sampai di lubang kenikmatanku. Ia jilati tanpa rasa segan lalu mengusapnya dengan jarinya
“Akhh..!!” aku mengerang saat shinji sensei memasukan jari telunjuknya kedalam milikku, mencoba mengira-ngira berapa dalam lubangku ini. Ia langsung melanjarkan aksinya dengan memasukkan 2 jari lainnya membuatku menggelian tan mengerang tak karuan. Aku menengok kebelakang dan langsung disambut dengan bibir hangat shinji sensei membuatku sedikit melupakan sakit yang kurasakan di bawah sana. Ku mainkan lidahku di dalam mulutnya. Dan kurasakan jari-jari shinji sensei yang panjang mulai berputar di dalam milikku. Membuatku mengerang dan mendesah lagi di sela-sela ciumanku
“kau siap kouyou..?? aku tak memaksa..”tanyanya dengan lembut sembari menjilati telingaku
“cepat~..!!”pintaku sambil berdiri mendorongnya ke kursi. Ia dengan cekatan memegang pinggulku dan menggesekkan dick’nya ke lubangku “cephhh atthh~”pintaku sambil mendesah kenikmatan. Ia lalu menuruti permintaanku dan..
JLEBB
“AAAKKKHH…!!!”aku berteriak sejadi-jadinya. Ia menarik pinggulku dan membuatku duduk berpangku dengannya dengan posisi dick’nya yang sudah setengah memasukki liangku
“milikmu sangat sempit”dia seperti kesusahan memasukkan miliknya ke dalam milikku, kubantu dia dengan menaik turunkan pantatku berharap miliknya dapat masuk jauh lebih dalam. Dia pun terus menekan pinggangku agar lebih masuk lagi. Butuh waktu sekitar 5 menit hanya untuk memasukkan miliknya yang besar ke dalam milikku ini. Kugerakkan pinggulku memainkan miliknya dalam liangku sambil mendesah nikmat, begitu pula dengan Shinji-sensei
“a-aku tidak kuat lagi sensei~..aku ingin keluar”kurasakan panas yang menjalar ke tubuhku lagi
“ok,..”shinji sensei mencumbu bibir sexy ku lagi sambil meremas dick’ku yang menyentuh di perutnya, dan..
“ahh~~” kami mendesan nikmat saat kami orgasme bersamaan


…..


“sa..sankyu-shinji-sensei”aku berkata dengan terbata, masih kelelahan dengan apa yang dilakukan kami tadi
“your welcome kouyou”shinji sensei mengecup keningku dengan penuh rasa sayang”ku harap, kau dapat lulus dengan nilai yang memuaskan, jika kau ingin bermain lagi dengaku “ ancamnya
“o..ok aku akan berusaha, demi shinji-sensei..!! “ aku berkata dengan tekat bulat
“sudahlah, ayo opulang biar ku antar”shinji sensei sekali lagi memberikan kehangatan padaku dengan mengenakan mantel hitamnya padaku dan menggendongku sampai rumah. Semoga, aku dapat mendapat nilai baik dan tetap bersamanya

……

Sekarang Hari pengumuman yang aku tunggu-tunggu, langsung ku berlari ke arah papan pengumuman nilai, kucari-cari namaku dari urutan terbawah “tak ada” gumamku. Tiba-tiba sosok shinji sensei memegang tangaku dan menaruh telunjukku di urutan ke 53 dari 240 siswa. “aelamatnya” ia tersenyum dengan tulus”kau berhasil mendapatkanku” shinji-sensei berbisik pelan di telingaku dan langsung membuat wajahku merona merah. Langsung kupeluk tubuh jangkungnya dan mebisikkan sesuatu padanya
“thx’s Shinji-sensei, my lovely teacher”

…………………
OWARI…!! XDD
Ayo kumen..!! kumen wajib XDD..!!

2 komentar: