Title :: Let's Cooking !!
Author :: Arisa Kazuyoshi
Chapter :: oneshoot
Pairing :: KaixRuki
Fandom :: The Gazette
Genre :: entah XDD school drama
Disclaimer :: WATARU IS MINE..!! #stress...tora juga punyaku XD *ambil tora terus masukin ke keranjanng*
Contact person :: arisa-gazerock.blogspot.com, @arisamiyawaki @my space : Matsumoto Arisa @facebook : Arisa Kazuyoshi Gazerock
Sumarry :: "namaku matsumoto takanori yang biasa dipanggil ruki.aku memang sama sekali tak bisa memasak, dan bagiku, itu bukan masalah besar sampai~..uke yutaka sang Prince of Cooking with Beautiful Smile memaksaku untuk belajar memasak dengannya."
……………………
[Flash Back :: on]
“Jaaangggaaannn…!!!”teman-temanku meneriakkiku berusaha mencegah apa yang kulakukan pada masakan ini
“enggak..!! Ruki mau buat kue..!!”aku tak mengindahkan kata-kata teman-temanku itu
“ruki..!! STOP..!!”
BRUUGGHHHHHTTT..!!
Tak sengaja adonan yang sudah dibuat oleh kelompok memasakku terlempar dan tumpah ke anak kelas sebelah yang kebetulan ada disitu
“u-ups~ sorry”aku hanya memberikan senyum dan wajah innocentku sambil mengambil mangkuk plastik berisi adonan itu dari kepala pemuda yang lebih tinggi dariku
“ah~ tak apa ^^”dia tersenyum, sangat manis padaku. Dia bagaikan tak punya rasa marah!
“ah-kai-kun..!!”seru anak-anak perempuan histeris.. siapa dia? Tanyaku dalam hati
“hai..?? ^^” dia melambaikan tangannya dan tetap tersenyum pada gadis-gadis itu, membuat gadis-gadis itu sukses tambah histeris. Kuperhatikan penampilannya. Rapi bahkan terkesan culun, dia memang memiliki senyum bagaikan malaikat dengan lesung yang menghiasi pipinya. “tampan~”gumamku pelan.
“eh..kai-kun..?? kau tidak apa..??”kata seorang gadis sambil memberikan saputangannya kepada orang yang bernama kai itu.
“iie, daijoubi”ucapnya sambil mengelap wajah yang terkena adonanku
“ruki memang anak yang payah, dia tak pernah dapat membuat makanan satupun~”gadis itu memojokkanku
“WHAAT..!!”kai melihatku dengan sinis.”kau tak bisa membuat kue..!!”aura-aura dingin tiba-tiba merayap menghilangkan aura malaikatnya
“ii..iie”aku hanya mengiyakan pertanyaannya sambil melangkah mundur, menjaga jarak darinya
“BAKA..!!! mau jadi apa kau kalau tak bisa memasak satupun..!!”dia mencengkram lenganku dan menggerak-gerakkan badanku gemas”mulai sekarang..!! aku akan mengajarimu memasak…!!!”
“WHAATT..!!”jawabku kaget
“ayo cepat buatkan aku telur dadar”dia menarik lenganku ke dekat penggorengan dan sukses membuatku mengaduh kesakitan karena cengkramannya yang begitu kuat
“ga-ga”ucapku membela diri
“CEPAT..!!”dia menyentakku sambl memberikan 1 buah telur ke tanganku, mau tak mau aku harus memasaknya daripada kena marah lagi. Kucoba memecah telur itu dan..
“SALAH..!! Bukan begitu caranya baka..!!”dia mengambil telur itu dari tanganku dan memecahnya tepat di dalam penggorengan tanpa cacat dan cangkang yang ikut masuk”mulai sekarang, kau akan ku ajari cara memasak yang benar..!!”ucapnya dengan mantap
“ekhh..!!”
namaku matsumoto takanori yang biasa dipanggil ruki.aku memang sama sekali tak bisa memasak, dan bagiku, itu bukan masalah besar sampai~..uke yutaka sang Prince of Cooking with Beautiful Smile memaksaku untuk belajar memasak dengannya.
[Flash Back :: off]
Awal September. Musim gugur kali ini menjadi Hari ini hari ke-2 aku belajar masak dengannya. Dan hari ini kita janjian untuk bertemu di taman >,< eitts..!! bukan kencan..!! dia hanya menemaniku berbelanja bahan masakan dan pergi ke café, mencoba meniru masakan yang di hidangkan disana. Ku rapatkan mantel merahku yang mix dengan daun-daun yang berguguran menunggu sosok kai yang aku tunggu
Ku edarkan pandanganku ke arah jam di taman. Sudah lewat setengah jam dan dia belum sampai disini “huh..dasar pelupa” gerutuku. Oh iya, kai-kun memang mempunyai sifat pelupa akut..!! dan herannya, kalau soal makanan dia tak akan lupa, aneh bukan? Aku saja sampai bingung.
“hh~”aku menggigil pelan, hembusan angin yang menerbangkan daun-daun yang berguguran itu menerpa tubuhku juga. Musim gugur kali ini terasa sangat dingin, apalagi aku sudah didiamkan disini menunggu sosok berlesung itu! Huh, coba jika aku punya no ponselnya, pasti sudah kuhubungi dia
“Ruki..!! hosh-hosh..maaf aku lupa” sosok tampan yang memakai mantel hitam itu berlari ke arahku.dia menundukan badannya mencoba mengatur nafasnya yang masih terengah-engah”a-ayo..”
“tak usah, kita istirahat dulu, kasihan kai-kun, sepertinya letih” aku kecewa karena giliran aku ingi pulang dia malah datang menghampiriku
“okeh!! Kita istirahat di café, kau pasti kedinginan”tawarnya sambil merangkul pinggangku.whta ! a-apa maksudnya ini. Aku masih normal >,< bathinku berteriak
“nanti, biar aku yang traktir ya~ buat ucapan maaf”
“Souukkaaaa…!!”mataku langsung berbinar-binar mendengar ia berkata ‘traktir’ sambil melihatnya
“i..iie ^^”dia tersenyum canggung sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal
“AAYOOO..!!”langsung kutarik tangannya ke arah café dekat taman
……..
“coklat panas dan chochocake dua”dia memesan setelah duduk di sofa merah maroon di café itu.
“what..!! ruki mau milih sendiri..!!” pintaku dengan wajah memelas
“masih untung kau kutraktir”dia menjulurkan lidahnya seakan mengejekku
“huh” aku hanya memanyunkan bibirku dan duuk didepannya. Kami mengambil tempat duduk dekat jendela, sehingga pemandangan indah daun-daun yang berguguran terlihat jelas. Warna gedung-gedung di sekitar yang didominasi warna coklat-orange-putih dan hitam sangat mendominasi warna orange daun-daun maple yang berguguran
“nanti coba buat cake ya~”ia membuka percakapan
“huh~”aku masih sebal dengannya. Tak ku respon dengan baik pertanyaannya “aawww..!!” kurasakan tangan hangatnya menciwit pipi chubbyku
“dengarkan kalau orang bicara, bodoh!”
“what..!! aku gak bodoh”belaku sambil menjambak rambut hitamnya.dan tak lama setelah itu, terjadi insiden jambak-jambakan [author ngakak XDD] untung tak lama setelah itu pelayan datang membawakan pesanan yang dipesan kai-kun, langsung saja kuambil cangkir merah yang berisikan coklat panas itu dan menyeruputnya pelan memberikan kehangatan yang mejalar ke seluruh tubuhku
“kau suka coklat”tanya kai-kun sambil memotong cakenya
“iie~ tapi lebh suka keju” jawabku
“kalau gitu, kita buat Classic Chesse Cake ya”tawarnya “Cake itu cake yang pertama kali berhasil aku buat lho~ mau coba”
“uhm~ “ aku mengangguk dengan mantap sambil menyantap kue coklatku dengan lahap
“ok~” kulihat dia mulai sibuk dengan notes kecil dan menulskan sesuatu di dalamnya. Kulirik dia sekilas~ haerfhh~ ternyata menuliskan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Classic Chesse Cake
“ini..”dia menyerahkan lembaran kertas bertuliskan ::
- 200 gr gula kastor
- 300 gr mentega/margarine
- 7 butir kuning telur
- 5 butir putih telur
- 250 gr tepung terigu
- 200 gr keju parut
“nanti, sepulang ini kita ke rumahku, didapurku sudah tersedia bahan-bahan ini”tawarnya sambil memainkan sendok ke cangkir coklatnya
“eh. Ok”
…..
Setelah beristirahat sebentar di café dan menghangatkan diri. Ia mengajakku ke rumahnya ah~ aku tak sabar melihat bagaimana rumahnya itu, pasti sebuah toko roti~ fufuu, tebakku asal. Kadang aku bingung, kai-kun adalah orang yang terkenal, kenapa masih sempat mengajariku? Apa dia tak punya kencan dengan kekasihnya?
“sampai”ucapnya membuyarkan lamunanku
Kita berhenti di sebuah rumah yang bergaya modern dengan 2 pohon maple yang sangat cantik. Lantai teras yang terbuat dari kayu dan terdapat 2 jendela panjang di samping pintu yang memperlihatkan betapa mewahnya ruangan di dalamnya itu
“ayo masuk”tawarnya dengan lembut, dan sekali lagi merangkulkan lengannya ke pinggangku, dan entah kenapa, kali ini membuat wajahku memerah
Kulangkahkan kakiku beriringan dengan kai-kun ke arah dapur, sepertinya rumah mewah ini hanya ditinggalinya sendirian. Tak kelewatan, ku edarkan pandanganku ke sekitar ruangan demi ruangan. Perabotan-perabotan yang terlihat elit dan mahal membuatku berhati-hati agar tidak merusaknya. Bisa-bisa aku di tagih untuk menggantinya >,
“sampai, lepaskan mantelmu”pintanya
“ehh..!!”entah kenapa pikiranku langsung kotor
“hh” dia mendesah sebal “mantel, disini penghangat ruangan aktif, sudah tak dingin ruki-chan”ini pertama kalinya dia memanggilku dengan sebutan ruki-chan
“o-ooke”jawabku seraya melepaskan mantel merahku dan menyerahkannya padanya
“Classic Chesee Cake itu kue yang simpel lho,”dia melepas mantel hitamnya dan mulai bercerita tentang menu yang akan coba aku buat “mirip dengan Pound Cake, tekstur yang sangat halus, bahannya juga murah-murah dan gampang dicari, apalagi rasa keju yang berasa banget~”dia berjalan menggantungkan mantelku dan mantelnya sambil mulai menghasutku agar semangat membuat cake itu
“ayo~ ^^”dia tersenyum hangat padaku sambil menggulung lengan kemejanya lalu menggandengku ke meja di dekat dapur, kulihat dia mulai serius mencari bahan-bahan yang ia butuhkan.tak lama setelah bahan-bahan siap ia langsung memulai pelajarannya
“Kocok mentega/margarin dan gula hingga pucat, masukkan kuning telur, kocok hingga mengembang, masukkan 150 gr keju parut, kocok dengan kecepatan rendah, masukkan tepung terigu aduk rata. “ kai-kun mulai membuat adonan sambil memberitahuku bagaimana cara membuatnya dan langsung saja ku catat. Kuperhatikan wajah tampannya yang seakan berseri-seri bahagia saat membuat cake itu dan refleks mukaku kembai merona merah. Dia memang sangat tampan >,
“Di tempat lain, kocok putih telur hingga kaku, lalu masukkan ke dalam adonan mentega secara bertahap sambil diaduk rata. Tuangkan ke dalam loyang yang sudah dioles mentega dan ditabur terigu, lalu taburi atasnya dengan sisa keju. Oven selama 40 menit, atau hingga matang. “
“ooh~”aku hanya mengangguk pelan sambil melingkari tulisan 4o menit dengan pena merahku
“gampang kan?”dia mengusap rambut coklatku “aku yakin, ruki-chan pasti dapat membuatnya~”pujinya padaku. Ini pertama kalinya dia memujiku >,< pasti mukaku kembali memerah sekarang “selagi nunggu cakenya jadi, ruki-chan mulai buat cakenya gih ^^”
“i-iie”aku langsung mengiya kan dan mulai menuangkan adonan demi adonan ke mangkuk plastik
“oh iya ruki-cah”aku menoleh ke arahnya “memasak jangan pakai nafsu, tapi pakai hati ” dia memberi masukan padaku dengan senyumnya yang sangat menawan >,<.dapat support darinya membuatku kembali semangat untuk membuat cake.
……
“be-berhasil”mataku berkaca-kaca melihat hasil Classic Chesse Cake yang berhasilku buat, tak terasa butiran-butiran kristal bening mengalir dari mata ke pipi chubbyku yang merona kemerahan “ka-kai-kun aku berhasil” kupeluk tubuh jangkung kai-kun yang merupakan guru memasakku selama ini dengan senang. Aku sangat berterima kasih padanya.
“iie~ sekarang coba deh gimana rasanya”perintah kai-kun. Tapi, entah kenapa aku sangat enggan melepaskan pelukkan ini. Kurasakan hangat yang tidak biasa selagi memeluknya. Aroma tubuh kai-kun yang membuatku tenang kuhirup dalam-dalam. Tangan kekar kai-kun perlahan membelai rambut coklatku dengan penuh kasih sayang “kau terharu ya?”tanyanya sambil mengecup puncak kepalaku. Hei tunggu..!! dia –kai- menciumku. Oh tidak >,< kenapa jantungku berdebar-debar sih..!! aku hanya mengangguk pelan
“sekarang coba deh. Ntar udah seneng-seneng, rasanya gak enak lagi”dia melepas pelukanku dan menyuapkan poundcake buatanku ke mulutku. “bagaimana? Enak..??” tanyanya dan ku balas dengan anggukan mantap.
“kai-kun mau coba..??” tawarku dengan cake yang masih ada di mulutku
“hum~ ya boleh ^^” setelah itu, langsung saja ku kecup bibir yang melukskan senyumnya itu dengan bibir mungilku. Kai-kun tersentak kaget tetapi tidak lama, ia mengikuti permainanku. Ia kalungkan tangannya ke pinggangku dan membalas ciumanku. Lagi. Kurasakan kehangatan yang special di dekatnya. Sepertinya aku menyukainya. Entahlah. Terserah kalian mau menganggapku apa yang penting, bersamanya dalam 3 hari ini membuatku ingin memiliki sosok tampan ini.
Perlahan ia gigit bibir mungilku pelan lalu menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Mengecap semua rongga mulutku yang bisa ia rasakan. Mengambil alih kue-kue yang masih tersisa di mulutku ke dalam mulutnya. Semoga, kehangatan ini bukan mimpi. Jika mimpi, biarkan aku tetap tertidur dengan mimpi ini
Perlahan bibirnya melepaskan diri dari bibirku, lalu menempelkan jidatnya ke jidatku
“manis ^^”ucapnya dengan senyum mengembang di bibirnya “tapi lebih manis ruki-chan”ucapnya sambil kembali mengecup bibirku dengan kasih sayang yang sukses membuat wajahku kembali memerah
“sshh~ kenapa kai-kun suka masak..??”ucapku di sela-sela ciumanku dan sukses membuatnya melepas kecupannya lalu menjilat bibir merah mudaku lembut
“karena itu membuatku senang ^^”
“hanya itu”tanyaku lagi
“itu bisa membuat senang yang mencoba juga kan? Apalagi, jika memberikan makanan buatan kita ke orang yang kita sayangi, seperti aku ke ruki “dia mengusap rambutku pelan “berusahalah di ujian besok ya” dia kembali mencium pipi chubbyku. Aku akan berusaha demi besok, kai-kun >,
……………………….
Hari ini hari ujian memasak dimulai. Badanku gemetar dan keringat dingin mulai merambati tubuhku. Aku takut akan menjadi parasit lagi saat membuat kue ini. Hh~ aku harus berusaha demi kai-kun..!!. kulihat jendela ruang tata boga ini. Ku telusuri setiap jendela. Mencari sosok yang aku sayangi semoga berdiri di depan ruang tata boga dan mensupportku.
TENG.TENG..
Bel tanda pelajaran dimulaipun berbunyi, aku tambah khawatir tak menemukan sosok kai-kun disana. Dan akhirnya, kulihat sosok tampan itu berlari ke arah jendela
“RUKI-CHAN..!! GANBATTE KUDASAI..!!”dia meneriakkiku dari luar dan sukses membuatku memerah lagi. Kubalas dia dengan senyumanku, senyuman yang paling manis dan dengan mantap langsung ku ikut membantu teman-temanku membuat cake yang disuruh oleh guru
………………….
“bagaimana-bagaimana”aku menunduk gemetar sambil memainkan jemari-jemariku cemas, aku takut akan gagal dan mengecewakan kai-kun.
DRRT~ DRRT~
Ponselku bergetar, langsung ku lihat e-mail yang masuk. E-mail tak bernama. Kubuka mail inbox itu. Ahh~ ternyata kai-kun dia berusaha menyemangatiku dan meminta maaf karena kelasnya sudah ada guru yang masuk. Garis lengkung kembali menghiasin wajahku. Aku sedikit tenang karenanya
“ruki..!!”teman sekelompokku menepuk pundakku “terimakasih~ kita berhasil membuatnya”dia tersenyum puas
“so-souka?”tanyaku tak percaya
“hu-uh, kami gatau hasilnya kalo gak ada ruki ^^”dia mengangguk sambil menyerahkan hasil penilaian padaku. Entah kenapa, air mata bahagiaku kembali keluar dan menetes di kertas putih itu yang beruliskan penilaian masakan kelompokku. Langsung saja, aku berlari ke kelas kai-kun dan memeluk sosok yang sedang konsen mencatat itu. Tak kupedulikan belasan, bahkan puluhan mata yang melihatku dengan tatapan aneh
“sankyuu kai~kun~ love you my chef~“ ku kecup bibirnya sekilas tak hiraukan ejekan demi ejekan yang di lontarkan mulut-mulut disana. Mungkin setelah ini, kai-kun akang enggan mendekatiku
“love you too ruki-chan”tak di duga bibir hangatnya menyambut bibirku lembut
................................
OWARI XDD
Sedikit ya *liat atas*
Ayoo kumen..!! XDD