Title :: The Bian Lian
Author :: Arisa Kazuyoshi Amano
Chapter :: 01
Pairing :: dunno~ let’s guess
XDD
Fandom :: uruha,tora,reita,miyavi,aoi,saga
Genre :: err..smut in next
chapter (maybe)
Disclaimer ::
lalallalalallalalaa TORA IS MINE..!!!
Contact person ::
arisa-gazerock.blogspot.com, @arisamiyawaki @my space : Matsumoto Arisa
@facebook : Arisa Kazuyoshi Gazerock
Note :: special imlek~ itung2
angpao dari saya ^^
Sumarry :: “Pertunjukan sudah dimulai. Tak ada cahaya sama sekali sampai
Cahaya merah lampu menerangi area tengah panggung. Tempat dimana sang tokoh
utama berada. Seorang pria memakai pakaian tradisional china yang meriah dan
riasan khas china,namun tetap tak mengilangkan wibawa dan kesan gagah pada pria
itu”
Bian lian
[imlek ff chapter 01]
..........
“uruha, kita sampai..”
seorang pemuda dengan rambut blonde itu menggoyangkan
tubuh sahabatnya yang tertidur di tengah perjalanan
“sudahlah reita, gendong saja dia, jangan buang-buang
waktu, kita sudah sampai china bukan..??” usul pemuda lain dengan tampang
nyeleneh dan tato di beberapa bagian tubuhnya
“time is money”tambah pemuda tampan yang memiliki sedikit
wajah blasteran. mata hijau kecoklat abu-abu german tajam miliknya masih sibuk
dengan buku-buku pariwisata tentang china yang sedari tadi ia baca
“ta..tapi jika aku menggendong uruha ba-”pemuda berambut
blonde itu akhirnya angkat bicara. lalu dengan cekatan miyavi -pemuda bertato
itu langsung menggendong uruha
"kalian yang bawa barang-barang uruha..!!
hahaa" miyavi menjulurkan lidah dan berjalan meninggalkan reita dan pemuda
tampan berwajah bule itu
"tooraa~~ "reita melirik ke arah tora
"bodoh.."tora melepas kacamata bacanya lalu
berkemas "kalau kau punya uang, kenapa tak minta tolong pada kuli
bangunan.."tambah pemuda bule yang diketahui bernama tora itu sambil
bergegas meninggalkan reita yang masih bingung di dalam pesawat
.....
China..
Salah satu
Negara terbesar dan terpopuler. Bukan hanya karenakebudayaannya, tetapi juga
sejarah-sejarah yang menarik. Salah satunya adalah bian lian.
Salah satu
tarian tradisional china yang memiliki trik yang sagat rahasia. Bukan hanya
itu.pemain bian lianpun bukan orang sembarangan. Hanya orang yang memiliki
darah china saja yang dapat dan boleh
mempelajari soal tarian itu
……
Shanghai
06.30
Pemuda
berambut pirang sudah terbangun sejak 2jam lalu. Ia putar-putar cangkir teh
yang sudah mulai dingin dengan masih setengah sisa the dalam cangkir putih
dengan corak emas yang terlihat tradisional.
Mata biru
keabu-abuannya kembali melirik jam dinding dalam kamar yang ia tempati bersama
seorang- err..?? manusia penuh tato yang membuatnya benar-benar tak dapat tidur
dengan nyenyak.
Sesekali ia
melirik benda metalik yang bergetar dalam waktu tertentu. Lagi-lagi benda itu
bergetar, dengan refleks pria berambut pirang yang bernama reita itu menekan
tombol hijau dan mulai sibuk dengan
percakapannya dengan orang diseberanng
……..
Tiikk~
tiikk…
Dilain
tempat, pemuda tampan yang bernama tora sudah sibuk dengan laptopnya. Jari-jari
nya menari dengan lincah di atas keyboard laptop, menuliskan kata-kata dan
angka-angka yang memusingkan. Liburan di tengah-tengah pembuatan skripsi menuju
s2 kedokteran memang hanya membuatnya makin sibuk, begitu pikirnya.. namun mau
bagaimanalagi jika uruha- teman satu apartemennya tak merengek mengajaknya
ikut.
Tora, pemuda
cuek itu, entah kenapa sangat menuruti kata-kata uruha. Mungkin, karena Uruha
seorang yang baik hati. Ataumungkin, uruha adalah orang yang special baginya.
“toraa-kunn~~”samara-samar
seseorang memanggil namanya dengan manja
“hmm~”respon
tora tanpa mengalihkan pandangannya pada pekerjaannya
“toraa~
toraa~tooraaaaaaa~~..buatkan aku susu~ “rengek pemilik suara manja itu sembari
berusaha bangun dari tidurnya
“bocah, kau
bisa kan telefon untuk memesan sarapan..”jawab tora asal
“kau yang
bocah..!! tak sopan..!! jangan mentang-mentang kau tinggi, kau merasa lebih tua
dibanding aku.. walau bagaimanapun aku lebih tua darimu tora..!!” protes uruha
sambil melemparkan bantal ke kepala tora
“ehh..??”dengan
sigap tora menangkap bantal itu lalu melepas kacamatanya dan duduk di samping
uruha”cepat mandi, kita makan diluar saja sekalian jalan-jalan
“huh~” uruha
hanya mengerucutkan bibirnya yang sexy
“…..ok aku
yang teraktir…”tawar tora pasrah
“yeyy…!!!
Aku dan miya-kun bakal makan banyaakk..!!”uruha langsung bangkit dan berlari ke
kamar mandi seperti anak kecil yang akan dibelikan permen. Setelah memastikan
uruha sibuk mandi, tora mengambil ponsel hitamnya. Dibukanya flip ponsel itu
dan ia mulai sibuk dengan benda metalik itu.
…….
“hah..!! bener
nih tora yang mau teraktir..??” Tanya miyavi sambil memegang kedua pipi uruha,
tak percaya jika tora akan mentraktirnya makan
“iyaaiyyyaa
miya-kun..tanyakan saja pada tora”uruha melepaskan tangan bertato itu dari
pipinya dan melirik tora
“iya,
tapi..aku minta kalian berdua jadi pembantuku dalam 2 hari..”ancam tora datar
“…………”……uruha
dan miyavi tak merespon. Mereka hanya berpandangan dan melirik isi dompet
masing-masing
“…..mana
reita..?? dia belum bangun..??”tora berusaha memecahkan suasana suram yang
tercipta di dekatnya
“ah~
reita..entahlah~ aku bangun dia sudah tak ada..apa tak apa dia ditinggal..??
tinggal saja yaa~ aku laparr~”rengek miyavi sambil memegang perutnya
“..whatever…he
is not important to me,…”tora memasukan kedua tanannya ke saku celana jeans
yang ia pakai lalu berjalan meninggalkan uruha dan miyavi
“toraaa~~
tunggu..!!”miyavi membenarkan letak topinya lalu berlari mengejar tora, disusul
dengan uruha.
………….
Shanghai
08.00
Mereka
bertiga berhenti di depan bangunan tradisional china dengan patung naga di
kanan dan kiri pagar menuju pintu masuk. Bangunan tradisional yang didominasi
warna merah dan emas itu tampak megah dengan ukiran-ukiran di setiap sisinya.
Embun yang masih segar melapisi rumput hijau yang menjadi karpet menuju
bangunan utama yang megah itu. Di atas pintu masuk terdapat papan nama dengan
huruf tradisional china bertuliskan “lin xin ying” [nama nyomot dari komik
ecchi XDD #Lol]…
Tora
mematikan rokoknya saat mereka menapakkan kaki dalam bangunan utama itu.
Terdapat banyak lukisan-lukisan dan kaligrafi yang memiliki makna special.
Keadaan di dalam rumah makan itu lumayan ramai, mungkin makanan disini
enak-enak, fikir miyavi lalu bergegas mengambil tempat duduk di dekat kolam
ikan.
“ikaann~”uruha
berjalan mendekat kolam ikan itu dan berjongkok di dekatnya. Memperhatikan
ikan-ikan koi yang menari-nari dalam kolam yang lumayan luas itu. Miyavi dan
tora melirik uruha sebentar, memastikan anak itu tak bermain terlalu jauh lalu
membaca daftar menu dan memilih apa yang akan mereka makan.
“uruha~…kau
mau makan apa..??”Tanya miyavi
“apa aja,
ah..!! sama seperti tora.. biasanya pilihannya enak-enak dan berkelas..” uruha
tersenyum puas
“aku tak
makan.”potong tora
“whaaattt..!!!
kok…”uruha shock
“..hem,..aku
makan kok, ini udah pesen…lanjutin aja liat tuh ikan..”ucap tora menenangkan
uruha lalu kembali sibuk dengan laptop yang ia bawa.
“huh~ “uruha
kembali mengerucutkan bibirnya dan melempar batu kecil ke dalam kolam ikan itu.
Ia kembali akan melakukannya sampai seseorang mencegahnya dengan menahan tangan
uruha
“ehh…” uruha
sontak menengok kearah kanannya, ingin tahu siapa orang yang mengagetkannya itu
“jangan
dilempar-lempar bodoh, kasihan ikannya..”ucap lelaki yang dapat dilihat ia
lebih tua dari uruha, namun penampilannya lumayan nyentrik dengan rambut putih
di bagian depan rambutnya dan piecring di sudut bibirnya
“ah~
maaf,..aku sedang emosi..”uruha menjatuhkan kembali batu itu ketempat
semula”bisa kau lepas..??”
“ah~ iya,
maaf…”lelaki itu melepas pegangan tangannya dari tangan putih pucat mulus milik
uruha.
“ano~
kau…”uruha melihat orang itu dari atas sampai bawah. Ia mengenakan seragam
pegawai restoran yang bagus dengan warna biru dan model pakaian tradisional
china itu.
“ah,.. iya
aku pe-..^^”
“kau tukang
kebon ya..?”potong uruha dengan tampang tak bersalah
“……..==”..”orang
itu hanya mengelus dadanya berusaha bersabar. “oh iya, aku shiroyama yuu, kau
bisa panggil aku aoi..^^”
“eh..??
ah..!! bodoh..kenapa aku baru sadar, kau orang jepang juga ya sama sepertiku..!
aku uruha”ucap uruha sambil menjabat tangan aoi
“ah~
iya..^^” padahal aku harap ia akan meminta maaf atas perlakuannya..ujar aoi
dalam hati..”ehh..?” aoi melihat telapak tangan uruha
“kenapa..??
ah.?? Apa tangan semulus ini aneh jika dimiliki oleh seorang pria..??” uruha
menggaruk lehernya yang tak gatal sambil memiringkan kepalanya sedikit.
“kau punya
kisah cinta yang menarik..^^”aoi mengelus tangan uruha
“eh…??
Kisah..cinta..??” uruha semakin bingung dengan perlakuan teman barunya itu
“hu-uh,..ah~
sudah saatnya aku bekerja lagi,..aku permisi..”aoi berlari masuk ke dapur,
meninggalkan uruha yang masih bingung.
“uruha..hei…ayo
sini..makananmu sudah datang~..”panggil miyavi yang membuyarkan kebingungan
uruha
“ah..!!
iyaiyaa~…”
………..
@Tembok
Besar China 08.00
“reita-kun..??”pemuda
cantik berwajah bule itu kembali memanggil reita
“..iya..ada
apa..??”reita membalikkan badannya dan kembali bertatapan dengan mata hijau
emerald indah yang dimiliki pemuda itu..
“kau
bersamanya kan..??”tanyanya memastikan
“itu sudah
pasti, kau kan yang memintaku
mengajaknya ^^”reita mengelus rambut pemuda yang lebih tinggi darinya yang
lebih akrap disapa saga itu
“baguslah,..tak
salah aku berteman denganmu,..untung kau punya darah orang china ^^”saga
tersenyum manis sambil memakaikan noseband milik reita yang tadi sempat ia
lepas
“ah iya,
thx’s saga, aku juga beruntung punya teman sepertimu,..jarang lho orang bule
yang baik.. kamu beda banget sama tora ^^,.. udah ya~ uruha bolak balik
mengirimiku e-mail, bisa-bisa dalam sejam mailboxku penuh…”keluh reita lalu
berlari meninggalkan saga sendirian di tembok besar china yang penuh sejarah
itu.
…….
@shanghai
mall 11.08
“kau sudah
puas bocah..??”tora kembali bertanya pada uruha, mungkin itu sudah pertanyaan
ke 100nya
“sud- AH…!!
Bajunya lucu…!!”uruha berteriak histeris sambil menunjuk kea rah baju
traditional china warna ungu dengan gambar naga emas dan perak. Ya disini
mereka saat ini.. di dalam pusat perbelanjaan paling ramai di china, tak butuh
waktu lama untuk mencapainya karena tempat yang tak jauh dari restaurant dimana
tempat mereka menghabiskan sarapan
“you make me
stress uru~..”miyavi menaruh barang-barang belanjaan uruha yang tak terhinngga
sudah berapa banyaknya. Memiliki teman yang maniak belanja memang lebih banyak
merugikannya daripada manfaatnya.
“uruuhaa..!!
miyavii~ toraa..!!” reita, orang yang ditunggu-tungu uruha akhirnya datang juga
“ahh~…darimana
kauu parkitt..!!”uruha langsung menjitak jambul reita dengan gemas
“aww~
aku,..??”reita mengelus kepalanya “kau lupa aku punya rumah disini..?? aku baru
mengunjunginya sebentar…hanya itu”
“kau
melewatkan sesuatu yang ajaib rei~”miyavi menaruh barang-barang belanjaan uruha
di tangan reita dan langsung menyruput orange ice yang ia beli saat menunggu
uruha berbelanja
“ah,..??souka..??
apa..??”Tanya reita, tak berani mengeluh soal belanjaan uruha,..ia taku sesuatu
yang tak diharapkan akan terjadi jika uruha sampai mengamuk.
“..tora
barusan traktir kita berdua lhoo~ rei-kun gak ikuutt ^w^” goda uruha
“oohh~..”jawab
reita simple “oh iya,.. nanti malam ada drama di dekat hotel ^^..ayo liat..ada
idolamu lho uru ^^”tambahnya
“eh..??
siapa siapa..?? sugizo..??” Tanya uruha antusias
“pertunjukan
bian lian, manusia seribu topeng itu,…bukannya kau sangat suka dengan
pertunjukan itu uru..??”kini giliran tora yang angkat bicara
“eh..??
ah..!! aku sampai lupa soal itu..”uruha menepuk jidatnya.”ayo pulang..!!”tambah
uruha sambil menarik tangan miyavi dan tora yang tak membawa barang
belanjaannya. “Reiita ayo cepatt~…”uruha menengok kearah reita di belakang
“ah..
i-iyaa~”jawab reita sambil menyusul ketiga temannya yang sudah lebih dahulu
berjalan tanpa beban di depannya.
………..
angin malam
menyelam ke dalam ruangan itu melalui jendela yan terbuka. Menyibak tirai putih memperlihatkan keindahan kota
china saat malam hari. Gemerlap lampu-lampu malam memberi warna tersendiri pada
keadaan malam kali ini. Bintang-bintang di langit malam ini menemani keindahan
bulan yang menampakan sinar ke dunia.
Pemuda
berkostum traditional china yang didominasi warna merah mendongak, melihat
kearah langit. Lalu menunduk menghirup aroma teh hijau yang berada di
tangannya. Wajah tampannya sudah tertutupi riasan yang tak membiarkan siapapun
mengetahui kedoknya.
Ia meminum
habis teh dalam cangkir kecil di tangannya lalu memakai topengnya. Ia beranjak
berdiri dari duduknya dan menyiapkan diri menyiapkan pernampilannya malam ini.
………..
Shanghai
malam hari begitu ramai
Gemerlap
lampu-lampu ikut meramaikan suasana kota itu, tak beda tipis dengan keadaan
Tokyo.
Dua pasang
kaki berjalan bersampingan di keramaian kota itu. Bercakap dan mengagumi salah
satu kota terpenting di china.
“sayang ya~
miyavi dan tora tak dapat ikut~”reita membenarkan jaketnya sambil berusaha
menggandeng uruha agar tak berpisah
“ah~ ita,..huhuu~
payahh~ miyavi pakai sakit segala lagi “keluh uruha “pasti tora bukan menjaga
miyavi malah sibuk dengan laptopnya~”
“itu sudah
pasti kan..?? dia kemana-mana membawa laptop~…”rutuk reita sambil meng
Habiskan
bakpao yang mereka beli sebelumnya
“ahh~ dimana
teaternya reii..?? aku sudah tak sabar melihat bian liann~”rengek uruha sambil
menggoyangkan badan reita
Puukk~…
“…….” Reita
refleks menunduk, di susul dengan uruha. Melihat bulatan bakpao yang belum
setengahnya termakan itu.
Bughh~…!
Reita melayangkan kepalan tangannya ke kepala uruha yang membuat uruha merintih
kesakitan.
……….
Bian Lian’s
Teather @Shanghai 20.00
Pertunjukan
sudah dimulai. Tak ada cahaya sama sekali sampai Cahaya merah lampu menerangi
area tengah panggung. Tempat dimana sang tokoh utama berada. Seorang pria
memakai pakaian tradisional china yang meriah dan riasan khas china,namun tetap
tak mengilangkan wibawa dan kesan gagah pada pria itu.
Ia mulai
menari. Menmainkan kedua tangannya. Berpindah tempat dan mulai memainkan
jubahnya. Ia ayunkan jubah kearah wajahnya dan riasan itu berubah menjadi
topeng dalam sekejap. Ia ulangi lagi hal itu sampai 15 topeng yang sudah
berganti. Membuat penonton yang memenuhi ruangn itu berdecak kagum dan bertepuk
tangan melihat keahliannya. Tak terkecuali sepasang mata hazel yang dimiliki
pemuda cantik berambut coklat madu itu. Matanya mengikuti setiap langkah sang
bian lian. Memperhatikan sang bian lian mengganti topengnya.
topeng ke
20pun berhasil dengan sukses di mainkan oleh sang bian lian. Ia menunduk
sebagai ucapan terimakasih dan kembali mengayunkan jubahnya..pertunjukan
selesai. Lampu kembali redup dan berganti dengan cahaya putih dari tengah
panggung. Menggantikan sosok bian lian menjadi sekelompok penari.
“selesai~
kau puas..??”Tanya reita sambil meminum minuman bersodanya
“itu sudah
pasti kan…?? ^^ bahkan bekas pukulanmu sampai tak terasa sama sekali
^^”uruha
tersenyum manis sambil mengelus kepalanya yang sedikit benjol. “untung aku
sempat merekamnya :)” uruha tersenyum puas melihat hal yang sempat ia rekam
melalui kamera ponselnya. Mereka sangat beruntung karena duduk di deretan
paling depan
“ah~
rei-kun..aku pergi sebentar ya~…”uruha berdiri, bersiap tuk pergi
“mau
kemana..?” reita mendongak
“ke
toilet~..sebentar sajaa~ aku sudah menahannya dari tadii ><”uruha lalu
berlari meninggalkan reita sendirian
……….
“leganyaa~…”gumam
uruha sambil merentangkan tangannya. Ia berjalan dengan santai kearah wastafel
mencuci kedua tangannya sambil bersiul pelan lalu merapikan penampilannya.
Tiba-tiba,
sesosok pria yang masih menggunakan pakaian tradisional china masuk ke dalam
toilet. Uruha melihat sosok itu dari kaca wastafel
“Kyaahhhh…..!!”uruha
berteriak histeris saat matanya yakin apa yang ia lihat adalah sang bian lian
yang sangat ia idolakan. beruntung toilet sepi karena orang-orang sibuk melihat
pertunjukan itu.
Sang bian
lianpun menengok kea rah uruha saking kagetnya. Ia mengelus dadanya berusaha
menenangkan diri dengan sikap hyper uruha.
“bi-bbii—biiiian
lian~”uruha tergagap sambil mengarahkan telunjuknya pada sosok bian lian di
depannya. Pria itu hanya mengangguk pelan lalu mendekati uruha. Uruha hanya
diam mematung. Jantungnya berdebar kencang. Darahnya mengalir deras, dan
keringat dingin mulai membanjiri tubuh langsingnya
Sreekk~…
Pria pemain
bian lian itu melepas jubahnya dan menutup mata uruha dengan jubahnya. Hal
itupun tak membuat uruha merespon perlakuan sang bian lian. Perlahan namun
pasti, sang bian lian melepas topeng yang menutupi wajahnya dan mengecup lembut
bibir manis uruha.
Tak bebrapa
lama, pria itu melepas kecupannya lalu mengusap rambut uruha. Tersenyum lembut
dan kembali memakai topengnya. Meninggalkan sosok uruha yang masih diam
mematung dengan wajah yang memerah
“si-sii..siiapa
dia..??” gumam uruha dengan tubuh bergetar “a..---aku yakin, aku kenal dia…”
T.B.C (baca tuberculosis :p.. #PLAAAAAK)
…………………………………………..
Udah ah~
cape saya nulis ==”
Kumeennnnn…!!!!
Kumeenn..!! semakin banyak kumen,semakin cepet saya ngetik lanjutannya
*lol